Snorkeling Perdana, Menyaksikan Kehidupan Bawah Laut Pantai 3 Warna
Malang, sebuah kota yang dikelilingi oleh banyak gunung, sehingga memliki suhu yang relatif dingin. Meski daerah pegunungan, jauh dari kotanya, Malang bagian selatan memiliki sederet pantai pasir putih yang eksotis. Tapi kalau di spesifikan lagi untuk yang bisa untuk snorkeling, Pantai 3 Warna adalah jawabannya.
Februari 2016 lalu, saya bersama teman-teman kampus traveling ke Pantai 3 Warna. Mumpung masih liburan. Saya penasaran banget pengen snorkeling. Sebelumnya saya udah latihan renang. Hasilnya lumayan-lah, bisa dibilang saya dapat poin 2-3/10 dari kata lancar. Heuheu! Nggak buruk-buruk amat lah ya untuk seorang yang udah berkepala 2 dan tingginya hampir menyentuh 180cm, hari gini baru belajar renang dari nol. Yah lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.
Pantai 3 Warna memberlakukan sistem kuota. Hanya 100 orang per harinya. Oleh karena itu beberapa minggu sebelumnya, saya udah booking untuk hari sabtu, tanggal 13 Februari. Saya booking jauh-jauh hari karena pantai ini nggak pernah sepi. Sebelumnya saya juga pernah ke pantai ini tapi tidak diizinkan masuk karena kami datang tanpa booking dan kuota udah penuh. Alhasil kami cuma main air di Pantai Gatra.
Pantai 3 Warna
Lokasinya yang jauh dari pusat Kota Malang membuat tak adanya angkutan umum. Sehingga kami menumpak motor untuk menuju ke sana. Belum apa-apa kami sudah diguyur hujan di perjalanan. Padahal masih pagi, awal yang kurang joss untuk memulai hari. Tapi tetap disyukuri saja. Sesampainya di sana, sudah banyak wisatawan yang sampai duluan.
Kami langsung menuju pos pengecekan. Ada sedikit masalah saat itu. Ketika dicek daftar bookingnya, rombongan kami malah masuk di list tanggal 3 Februari. Saya kaget, kok bisa? Jelas-jelas saya minta tanggal 13. Untungnya saya masih menyimpan pesan conversation waktu booking. Dan terbukti di pesan tersebut saya nggak salah booking. Ada kekeliruan pada pihak pengelola yang salah memasukkan ke daftar boking. Atau mungkin lagi nundutan sehingga yang seharusnya 13 terbacanya malah cuma 3-nya doang.
Bareng anak-anak kaskub *bukan kaskus, apalagi kakus
Kemudian kami dipersilahkan ke pos berikutnya untuk registrasi. Untuk ke Pantai 3 Warna wajib menyewa jasa guide yang dipatok seharga 100k/10 orang. Rombongan kami yang berjumlah 14 orang, dengan adanya aturan tersebut mau nggak mau harus menyewa 2 orang guide. Di pos ini juga barang-barang yang dibawa diperiksa. Semua benda yang berpotensi sampah ditulis oleh mereka. Nantinya saat pulang akan dicek kembali, kalau benda-benda yang dibawa pulang minus/kurang seperti yang ditulis, bakal kenda denda 100k/item. Sedangkan tiket masuknya sendiri cukup murah, yaitu 5k/orang.
Setelah menunggu guidenya, kami mulai trekking ke Pantai 3 Warna. Jaraknya nggak terlalu jauh, cuma 30 menit berjalan santai. Nggak seperti pantai-pantai lainnya yang langsung menghadap ke tepi pantai dari parkir kendaraan, ke pantai ini harus trekking lagi melewati jalan setapak diantara hutan. Belum setengah perjalanan, hujan kembali mengguyur kami. Sementara yang lain sibuk memakai jas hujan biar nggak basah, saya mah trabas aja. Toh nantinya bakal main air, ujung-ujungnya basah juga kan yaa. Hehehe!
Kawasan mangrove yang tergenang air
Trek setelah diguyur hujan, berlumpur!
Ketika sampai di pantai 3 warna, kami semua kegirangan. Melihat birunya air laut membuat kami ingin segera menceburkan diri. Sekalian membersihkan diri akibat lumpur yang melumuri kaki kami. Saat diperjalanan, jalan setapak tanah jadi berlumpur akibat diguyur hujan. Bahkan nggak jarang kami terpeleset karena jalanan menjadi licin.
Tanpa babibu, kami langsung menyewa alat snorkeling seharga 15K yang sudah include masker, snorkel dan life jacket. Semua langsung nyebur ke pantai, kecuali Dany yang nggak ikut snorkeling sebab kondisinya yang emang sedang kurang sehat. Sedangkan beberapa orang yang nggak bisa renang (saya, Pandu dan Ikhwan) nekat nyebur ke laut. Berkat adanya pelampung, kami tidak khawatir bakal tenggelam. Meski Pandu sampai harus ditarik oleh Idang karena nggak bisa maju. Untungnya sebelum snorkeling ini saya sempat latihan renang dulu beberapa kali. Sehingga biar dikata nggak lancar-lancar amat, saya masih bisa maju. Meski itu pun harus berusaha dengan susah payah :(
Di pantai 3 warna wajib pakai pelampung
Pantai 3 warna letaknya persis menghadap Pulau Sempu. Cocok dijadikan spot snorkeling, meski perairannya nggak terlalu tenang karena arusnya terasa cukup kuat. Ini merupakan pengalaman snorkeling pertama saya. Untuk orang seperti saya, yang kalau renang di kolam pun pasti cari bagian yang kedalamannya tidak melebihi tinggi badan, saya cukup kaget ketika snorkeling di kedalaman laut yang mencapai 3 – 5 meter.
Waduh, kaki saya udah nggak bisa napak. Awalnya ada rasa takut menghampiri, takut ketinggian! Ya, rasanya saya takut jatuh. Eh, takut tenggelam. Secara itu dalam banget. Jauh dari jangkauan kaki saya yang selalu refleks menginjak dasar kolam kalau mulai panik. Tapi lama-kelamaan saya jadi terbiasa. Toh, satu-satunya cara menghilangkan rasa takut ya harus dilawan. Nggak ada cara lain. Betul betul betul?
Saha ieu nya?
Untung pakai pelampung, jadi bisa gaya :v
Pada prosesnya, saya kuat snorkeling hingga 1 jam lebih. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya bisa menyaksikan keindahan bawah laut dengan mata saya sendiri. Melihat berbagai macam terumbu karang, ikan-ikan kecil yang berwarna-warni dan juga seekor bulu babi! Namun saya kurang bisa menikmatinya, karena snorkel dan masker yang saya pakai rada nggak nyaman. Sehingga nggak jarang saya harus membetulkannya dulu.
Setelah puas (atau lebih tepatnya capek) snorkeling, kami kembali ke daratan untuk bersantai di pinggir pantai. Beberapa dari kami ada yang makan di salah satu warung yang ada disana. Sementara saya main pasir dengan beberapa teman lainnya. Pantai 3 warna memang menawan. Setelah melihat keindahan bawah lautnya, saya naik ke sebuah batu karang untuk melihat pantai dari ketinggian. Nama 3 warna memang benar-benar pantas disematkan pada pantai ini. Ketika saya lihat dari ketinggian, perpaduan warna biru tua, biru muda dan hijau membuat pantai 3 warna begitu eksotis.
Ngapain nih, jangan ditiru wkwkw
Wajar saja kalau pantai ini sedang naik daun. Keindahan pantainya yang tak ada duanya dan di dukung dengan beragam aktivitas yang bisa dilakukan (renang, snorkeling, kanoing) membuat pantai ini begitu digandrungi wisatawan. Dan yang paling penting, berkat sistem pengelolaannya yang baik, semoga pantai 3 warna ini bisa tetap lestari!
Pantai Clungup saat surut
0 comments: